Ovulasi adalah proses ketika satu atau lebih sel telur dikeluarkan dari salah satu ovarium seorang wanita. Ovulasi terjadi menjelang akhir waktu seorang wanita dinyatakan subur di antara dua periode menstruasi. Pada saat itu, ovarium tidak harus secara bergiliran melepaskan telur melainkan pelepasan telur terjadi secara acak di antara kedua ovarium.
Dokter kandungan dan ginekolog Hamed Al-Taher secara singkat menjawab tidak untuk kemungkinan seorang wanita berovulasi lebih dari sekali per siklus. Moms berovulasi hanya sekali dalam satu siklus dan biasanya hanya melepaskan satu telur. Kembar tidak identik terjadi apabila dua telur dilepaskan pada saat ovulasi dan dibuahi dalam satu siklus.
Dalam setiap siklus, sekitar 15 hingga 20 telur mulai matang di setiap indung telur Moms. Setiap telur terbungkus dalam kantung berisi cairan, atau folikel sendiri. Kemudian, folikel-folikel ini berlomba-lomba untuk menjadi yang terbesar.
Folikel Moms menghasilkan estrogen; hormon ovarium utama. Tingginya kadar estrogen memicu lonjakan hormon luteinising (LH). Sekitar sehari setelah lonjakan LH, sel telur keluar dari folikel yang paling matang dan menembus dinding ovarium. Ini adalah titik di mana ovulasi terjadi.
Ovulasi biasanya terjadi 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya dimulai. Ovulasi bisa terjadi segera setelah delapan hari setelah menstruasi jika Moms memiliki siklus menstruasi pendek 22 hari. Ini bisa memakan waktu sekitar tiga minggu atau lebih jika siklus Moms 35 hari atau lebih. Tetapi setiap kali ovulasi terjadi di setiap siklus, ovulasi terjadi hanya sekali.
Tanda-tanda ovulasi cukup mudah untuk dikenali. Tanda-tanda utama dan gejala ovulasi termasuk perubahan pada lendir serviks, peningkatan suhu tubuh, sakit di bagian perut, payudara terasa lembut, dan perasaan lebih “seksi” daripada biasanya.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments