Sebenarnya aktifitas harian saya tidak banyak. Hanya ini saja: momong anak. Baru satu anak, laki-laki, 18 bulan. Begini kurang lebih aktifitas saya dengan anak sehari-hari: menyusui- mandikan-menyuapi-menidurkan anak, dan menemani anak main. Saat anak sudah tidur, kalau badan masih kuat dan tidak mager, saya bantu cuci piring atau lipetin baju. Kalau tidak ya di kamar saja, berkirim kabar dengan suami, browsing, atau baca buku. Di akhir pekan, biasanya kami jalan keluar. Tapi berhubung sekarang kasus covid-19 sedang melonjak, akhir pekan pun kami tetap di rumah saja.
Terlihat mudah dikerjakan, namun kenyataannya tidak semudah itu. Untuk mengajak anak mandi saja, sering ada drama. Ngajak mandinya sekarang, mandi benerannya bisa setengah jam kemudian. Saat jam makan, kami masih belajar agar anak bisa makan duduk anteng. Jam tidur, kalau menidurkan saja mungkin masih mudah ya. Tapi untuk menjaga anak bisa tidur semalaman dengan nyenyak, perlu diupayakan. Ketika bermain, terkadang si kecil tidak mau ditinggal. Saat masak atau cuci piring, terkadang harus dengan menggendong si kecil.
Saya bosan, merasa perlu me time.
Belum lagi tingkah anak yang semakin banyak dan menggemaskan, rewel, atau anak nempel terus tidak bisa ditinggal meski sebentar. Ya Allah rasanya.... perlu tarik nafas panjang, hembuskan.
Biasanya saya mengeluh ke suami. Sampai suatu hari suami memberi pesan, “bersyukurlah”. Awalnya saya sedikit sebel diberi nasehat begini. Orang lagi curhat, sekedar mengeluarkan isi hati, pengen dapat simpati, eh malah dinasehati. Dengan curhat begini bukan berarti saya tidak bersyukur kan? Tapi setelah saya renungkan kembali, iya ya, bener ya, harusnya saya bisa lebih bersyukur lagi.
Terkadang, ada keadaan yang bergantung dari cara kita menyikapinya.
- Saat seharian bersama anak, syukurilah kita berkesempatan membersamainya langsung, membangun kelekatan.
- Saat anak maunya nempel terus, bisa jadi karena kita "dunia"-nya.
- Saat tingkah laku anak semakin ada-ada saja, kadang buat geleng-geleng kepala dan elus dada, Itu tandanya anak semakin pintar dan banyak akal!
Pada suatu malam ketika melihat anak sedang tidur, saya berfikir, iya ya. Kenapa harus bosan, meskipun aktifitas saya hanya itu saja, tapi kan setiap hari kenangannya berbeda. Setiap hari ada saja tingkah lucu dan menggemaskan anak. Ibaratnya hari ini baru bisa berdiri sendiri, besok mulai bisa melangkahkan kaki sendiri, sampai beberapa bulan kemudian anak bisa berlari.
Me time? Bisa curi waktu ketika anak sedang tidur malam. Toh me time tidak hanya bisa dikerjakan di luar rumah kan?
Saat lelah, istirahat. Kalau perlu minta bantuan orang sekitar. Jangan tidak enakan atau gengsi minta bantuan.
Saat lelah, luangkan waktu untuk rehat sejenak, tenangkan pikiran, jangan menyesali masa lalu, jangan mengkhawatirkan masa depan, berdoa.
Dan kalau ingat bagaimana dulu saya berdoa dan berusaha biar dapat momongan, masa pas sudah dikasih mengeluh terus.
Dengan melihat sisi positif dari setiap hal, dan mencari celah untuk tetap bersyukur, biasanya saya merasa jadi lebih ringan hati.
Kalau moms, biasanya gimana cara mengatasi rasa bosan dan lelahnya?
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments