Batuk yang dialami bayi merupakan bentuk dari pertahanan tubuh mereka untuk mengeluarkan sejumlah benda asing yang berasal dari saluran pernapasannya di dalam tubuh. Ketika si Kecil mengalami batuk, maka memberikan obat batuk sangatlah tidak disarankan oleh dokter, terutama jika buah hati Anda masih berusia di bawah 6 tahun, apalagi tanpa ada rekomendasi dari dokter. Meskipun obat batuk aman untuk dewasa, jenis obat batuk yang mungkin biasa Anda konsumsi bisa menyebabkan efek samping bagi si Kecil jika Anda memberikannya tanpa resep atau anjuran dari dokter.
Hal lainnya yang harus Anda ingat dalam merawat bayi batu adalah dengan mengenali terlebih dahulu jenis batuk yang menyerang buah hati Anda, dengan begitu Anda bisa memberikan perawatan yang tepat untuk mengatasi batuk pada bayi.
Jenis Batuk Pada Bayi
Tentunya ada 2 jenis batuk yang kerap kali menyerang si Kecil, di antaranya adalah sebagai berikut:
Batuk kering
Umumnya jenis batuk ini bisa menyerang buah hati Anda ketika mereka mengalami alergi atau ketika merasa kedinginan. Ketika si Kecil mengalami kondisi tersebut, maka hal ini umumnya mengisyaratkan bahwa buah hati Anda tengah mengalami iritasi atau bahkan mengalami sakit di bagian tenggorokan.
Batuk basah
Kondisi ini biasanya akan terjadi ketika adanya bakteri atau kuman yang mengganggu bagian sistem pernapasan si Kecil. Ketika buah hati Anda mengalami atau terserang batuk basah, biasanya mereka akan mengeluarkan dahak atau lendir yang mana bisa membantu melawan kuman yang menyerang.
Bagi bayi yang masih berusia 4 bulan, biasanya tidak akan mengalami batuk. Maka dari itu, jika di usia 4 bulan ini si Kecil sudah terinfeksi gangguan tersebut, maka kondisi ini merupakan kondisi serius yang harus segera di tangani.
Tanda-tanda Bayi Mengalami Flu
Di bawah ini ada juga beberapa tanda yang harus Anda ketahui ketika si Kecil mengalami flu, di antaranya adalah sebagai berikut:
- Hidung mengeluarkan cairan
- Sakit tenggorokan yang disertai batuk kering
- Demam pada malam hari
Umumnya bayi akan mengalami serangan batu kering yang sangat menganggu di bagian dada, bahkan kondisi ini juga merupakan gejala dari pilek atau flu. Namun jika batuk yang dialami dibarengi dengan mengi, maka kondisi tersebut mengindikasikan adanya gejala asma atau bronkiolitis. Walaupun penyakit asma sangat jarang dialami bayi yang berusia di bawah 2 tahun, namun resiko penyakit asma bisa saja terjadi, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat kesehatan keluarga yang sama.
Pada tahun pertama kelahirannya, batuk biasanya akan dialami si kecil sebanyak 8 kali. Hal ini dikarenakan bagian sistem kekebalan tubuhnya masih belum siap bekerja dengan maksimal. Bukan hanya itu, kondisi batuk ini juga biasanya diikuti dengan gejala demam, radang tenggorokan, mata memerah, hidung tersumbat, hilangnya nafsu makan, bahkan bisa terjadinya pembengkakan bagian kelenjar getah bening.
Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman
1. Uap
Dengan menghirup bagian udara yang lembap pastinya bisa memperlancar sistem pernapasan si Kecil yang tengah tersumbat yang diakibatkan oleh lendir. Untuk melakukan hal ini, mungkin Anda bisa mengajak buah hati Anda untuk berendan di air hangat atau bahkan Anda bisa duduk bersamanya di satu ruangan yang beruap kurang lebih selama 15 menit.
Ingat, jangan pernah Anda memberikan si Kecil uap dengan suhu yang terlalu panas, mengapa? Karena hal ini bisa menyebabkan terjadinya luka bakar pada buah hati Anda. Jika Anda lebih menyukai menggunakan mesin uap, maka sangat dianjurkan untuk Anda sering membersihkan mesin tersebut.
2. Tetes saline (air garam)
Untuk larutan seperti ini, mungkin Anda bisa menemukannya di apotek atau Anda bisa menggunakan sedotan guna meneteskan larutan tersebut ke bagian hidung dan telinga si Kecil yang tengah tersumbat. Untuk merepakn cara ini, Anda bisa memposisikan bagian kepala si Kecil untuk menengadah ke atas sebelum Anda memberikan tetesan di bagian libang hidung dan telinga, berikan sebanyak 2-3 tetesan. Setelah itu Anda bisa membiarkannya selama kurang lebih 30 detik sebelum Anda membersihkan bagian hidung atau telinganya dengan menggunakan cotton bud.
3. Memposisikan kepala anak lebih tinggi
Jika buah hati Anda mengalami gangguan pada jam tidurnya karena mengalami batuk, maka Anda bisa memosisikan kepala si Kecil lebih tinggi dengan menggunakan bantal atau bahkan dengan menyelipkan beberapa gulungan handuk di bagian bawah Kasur.
4. Memberikan campuran madu
Memberikan campuran madu memang boleh diberikan kepada bayi, namun hal ini hanya bisa dilakukan ketika si Kecil sudah berusia di atas 1 tahun. Anda bisa memberikan campuran madu sekitar ½ - 1 sendok the madu yang kemudian dicampurkan dengan air hangat atau bahkan dengan menggunakan sedikit perasan air lemon.
5. Berkumur dengan air garam
Anda bisa melarutkan setengah sendok teh garam dengan menggunakan air hangat, kemudian aduk hingga merata. Setelah itu, biarkan si Kecil berkumur, namun cara ini hanya dianjurkan untuk anak yang sudah berusia 4 tahun ke atas.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments