Repot tidak sih Moms kalau si Kecil mau tidur aja harus nenen terus nempel terus, kalo lepas, melek lagi deh dia. Pegal tidak sih tangan kayak mau misah dari badan atau harus digendong diajakin keliling dulu, tapi kalau ditaruh biasanya bangun. Kalau dipikir-pikir, jika begini terus anak bakal jadi susah tidur karena kebiasaan tidurnya ribet.
Setiap mau tidur banyak dramanya dulu, kenapa harus begini? When sleeping is easy, tinggal merem? Ditambah jam tidur anak juga bakal berantakan karena dia tidur kalo udah benar-benar ngantuk. Itulah kenapa sleeping habit harus diterapkan sedini mungkin. Karena semakin besar si Kecil semakin susah.
Saya dari kecil dibiasakan tidur dengan suasana kamar yang gelap, cuma terang dari lampu kecil dan AC yang nyala. Di rumah nenek yang memang kotanya dingin kamarnya pake exhaust. Makanya suara bergemuruh dari AC atau exhaust, itu seperti soothing sound buat saya. Dan itu nempel banget ya sampai dewasa, kalau suasana kamar tidak seperti itu, saya susah tidur. Sekarang sih tidur gimana juga bisa, capek mengurus anak seharian jadi mudah merasa ngantuk.
Saya coba menerapkan hal ini ke Yasmine dari dia umur 4 bulan. Saya buat jam tidur yaitu jam 8 malam, paling lambat jam 9. Lampunya hanya lampu tidur yang redup gitu dan exhaust nyala buat membantu dia relax karena suara-suara berisik bergemuruh gitu kan white noises buat bayi ya. Berhubung saya tinggal di daerah yang super duper dingin banget jadi saya tidak menggunakan AC.
Saat sudah jam tidur saya bawa Yasmine ke kamar, saya letakkan di kasur dan saya direct breastfeeding sambil tiduran, begitu aja tidak perlu digendong-gendong untuk dininabobokan. 2 hari pertama dia marah-marah karena kebiasaan digendong-gendong itu tapi saya tidak goyah Moms, saya mencoba kuat walaupun tidak tega dan saya hanya temenin di tempat tidur sampai akhirnya dia tidur karena ngantuk juga akhirnya.
2 hari saja, selebihnya dia mulai terbiasa, sebelum tidur tapi diganti jadi kebiasaan direct breastfeeding sambil tiduran sampai ketiduran, dia langsung mengerti, kalau tiduran dan saya kasih susu dia langsung merem. Saya kasih jeda dulu sekitar seminggu dengan kebiasaan baru biar dia benar-benar lupa dengan kebiasaan awalnya tersebut.
Setelah itu saya rubah lagi kebiasaannya, sekitar setengah jam sebelum jam tidur, saya kasih susu dulu sampai dia kenyang di luar kamar, di tempat yang terang. Biar dia bisa bedain dan mengerti, kalau gelap itu tempat di mana dia harus tidur. Saat jam tidur aku taruh di kasur terus saya diamkan, saya tiduran di sebelahnya, merem pura-pura tidur.
Prosesnya ini memang agak lama ya. Dia bengong-bengong sambil ngempeng tangan, terus dia hanya melihat saya, senyum-senyum sampai ketawa ke saya maksud hati ia ingin mengajak main tapi saya diamkan saja. Setengah jam kemudian dia mulai kesel, kakinya diangkat-angkat dan dibanting-banting ke kasur. Tangan dan kepalanya juga tidak mau diam, nengok kanan kiri dengan penuh emosi. Lama-lama dia tidak marah-marah lagi.
Mulai bengong lagi terus matanya mulai nutup-nutup gitu Moms. Tapi melek lagi, terus merem lagi, melek lagi sampai akhirnya benar-benar merem dan tidur. Selama proses menidurkan anak, saya tidak gunakan selimut dan tidak ada barang apapun yang terjangkau sama tangannya. Karena kalau tidak, selimut atau guling atau apapun itu bakal dia jadiin mainan dan akhirnya tidak tidur-tidur.
Besoknya saya coba lagi, memang lama ya Moms prosesnya, bisa makan waktu satu jam bahkan mungkin lebih. Tapi ini penting loh. Sekitar seminggu lebih setiap hari begini akhirnya dia ngerti dan menidurkan Yasmine jadi hal yang mudah banget. Tinggal kasih susu sampe kenyang, bawa ke kamar, taruh di kasur, dia langsung otomatis nyoba buat tidur dan merem-merem, tidak sampai 10-15menit dia tidur.
Yang terpenting di sini adalah konsistensi dan kesabaran Moms. Harus konsisten sama jam tidur dan kebiasaan tidur yang kalian terapin buat si Kecil. Misalkan kebiasaan tidur yang Moms terapkan itu matiin lampu, atau pakai soothing sound, lullaby, atau proyektor. Apapun itu yang penting harus diterapkan setiap malam bayi mau tidur biar dia merekam kebiasaan itu dan dia paham, "oh lampunya mati nih, aku harus tidur".
Kalau tidak konsisten, ya anak tidak akan mengerti. Bagaimana kalau tidur siang? Sama kayak tidur malam. Pokoknya harus buat beda ya suasana ruangan di mana dia tidur dan suasana ruangan dia beraktivitas sehari-hari, agar dia mengerti itu tempat di mana dia harus tidur.
Ingat ya Moms, konsistensi dan kesabaran itu kuncinya. Kalau sabar, semuanya terasa mudah kok.
Semoga bermanfaat.
By: Nuraini Fatyyah
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments