Membahas mengenai stimulasi, kali ini Babyologist bertanya-tanya kepada Adhitya Putri, yang sedang mengandung anak pertamanya. Seperti apa stimulasi yang diberikan terhadap kandungannya? Berikut adalah hasil wawancara bersama Mom Adhitya:
- Selama masa kehamilan, stimulasi apa saja yang sudah pernah Mom berikan kepada kandungan?
Salah satu stimulasi yang saya berikan ke anak adalah membacakan surat cinta. Saya suka bercerita bagaimana ia dicintai dan dinanti. Saya lebih banyak memperdengarkannya cerita religi dibandingkan dengan musik klasik. Interaksi yang saya lakukan juga meliputi berbicara dengannya. Ketika dia bergerak saya bertanya dia lagi ngapain dan kemudian saya mengajaknya ngobrol. Saya juga tak lupa minta maaf ketika sedang lelah atau telat makan.
Untuk sehari-hari intinya saya sangat menjaga mata dan telinga dari hal yang buruk. Karena apa yang saya dengar dan lihat tentu akan mempengaruhi emosi saya dan anak di dalam kandungan. Saya menjauhi film-film horror, lagu metal, dan tontonan berita TV yang meresahkan. Saya lebih suka mendengar lagu upbeat, menonton film kartun yang seru atau yang memiliki moral positif, juga lebih banyak membaca hal-hal yang menimbulkan semangat dan menambah ilmu. - Mengapa Mom memilih untuk memberikan stimulasi? Dan apakah ada respon atau perubahan yang terjadi ketika stimulasi itu dilakukan terhadap Si Kecil?
Sebenarnya proses kehamilan itu berarti proses ibu dan anak, dan bukan hanya sebatas pembentukan anak saja. Seorang ibu juga dituntut untuk bisa jadi lebih peka dalam mendengarkan, sabar, memahami kebutuhan anak, mengasah intuisi melindungi, dan tidak egois (memberikan waktu, perhatian, dan nutrisi yang cukup). Stimulasi membantu saya belajar semua hal tersebut dan saya selalu berusaha untuk melibatkan bayi dalam berbagai aktivitas kehamilan.
Menurut saya kerjasama dan kepercayaan antara ibu dan janin memang perlu dibangun. Karena stimulasi yang saya berikan, ia menjadi tidak rewel. Dia juga tidak sulit untuk diajak duduk dengan posisi yang sama dalam jangka waktu lama, padahal biasanya akan terjadi kontraksi kalau saya tidak setengah berbaring. Ketika saya ada pekerjaan dari jam 6 pagi hingga 12 malam (dimana saya hanya berisritahat sebentar di siang hari dan sedikit di malam hari), saya tidak merasa sakit ataupun kecapekan meski sedang hamil. Saya yakin hal itu terjadi berkat janin yang sudah bisa diajak kompromi, dan tentunya hal itu dimulai dari stimulasi yang diberikan.
- Pada saat janin di usia keberapa Mom memberikannya stimulasi? Dan di tempat seperti apa Mom melaksanakan stimulasinya?
Sebetulnya sebelum memasuki usia 4 bulan saya menganggapnya sebagai sahabat dan teman curhat saya. Komunikasi yang terjalin awalnya hanya dalam suasana kebatinan saja. Namun, bicara verbal baru saya laksanakan ketika usia kandungan menginjak 4 bulan. Untuk tempat, sebetulnya bisa di mana saja, kapanpun dia bergerak saya pasti refleks merespon. Tetapi, ketika saya yang mulai mengajaknya bicara duluan, biasanya sih di tempat-tempat yang private dan sunyi. Saya mempelajari bahwa bayi saya cenderung aktif bergerak kalau sunyi dan ketika saya sedang tidak sibuk. - Jika kedepannya Mom akan mengandung lagi, apakah Mom akan memberikan stimulasi serupa? Mengapa?
Kalau dikasih kesempatan hamil lagi, pastinya tetap pengen memberikan stimulasi, tapi akan saya lakukan dengan lebih baik. Ada masa di mana saya suka merasa terlalu sibuk dan seolah lupa mengajak Si Kecil ngobrol. Maka, jika ada kesempatan kedua, saya pengennya lebih bisa mengontrol emosi dan menjaga mood yang baik di waktu hamil. - Apakah Mom akan tetap melakukan stimulasi ini jika Si Kecil sudah lahir? Mengapa begitu? Dan apakah Mom menyarankan kegiatan ini untuk dilakukan oleh Moms lainnya? Menapa?
Iya, saya akan tambahkan pelekatan dengan anak melalui tatapan, bisikan, serta secara intens memotivasinya setiap saat sampai ia besar. Saya berharap Mom lainnya juga bisa menyadari golden era ini agar tidak ketinggalan terlibat aktif dalam masa tumbuh kembang anak. Perlu diingat bahwa masa tersebut akan menajdi fondasi untuk dirinya di kemudian hari nanti.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments