Saat membaca weekly topic Babyologist kali ini yang membahas tentang "Baby Brain", jujur saya bersemangat sekali. Kenapa? Karena ini saya bangettt!! Saya punya pengalaman pribadi tentang baby brain yang saya alami saat hamil anak kedua saya.
Bicara mengenai baby brain, mungkin ini semacam kosakata baru yang jarang kita dengar ya Moms. Mungkin Moms lebih sering mendengarnya sebagai kondisi penurunan konsentrasi dan daya ingat saat hamil. Bumil biasanya akan menjadi lebih susah untuk fokus, mudah lupa dan jadi gampang linglung.
Nah, hal ini juga yang terjadi saat saya hamil anak kedua saya Moms. Jujur awal-awal saya tidak menyadarinya, karena pada dasarnya saya memang orangnya pelupa, hehehe. Tapi saya baru sadar, saat orang-orang sekitar saya, terutama suami mengatakan "Kamu kok jadi kaya orang linglung begini sih?", barulah saat itu saya ngeh. Oh iya ya sejak hamil, terutama saat memasuki trimester ketiga, saya jadi sukar sekali berkonsentrasi dan jauh lebih pelupa daripada sebelumnya. Saya sering sekali lupa di mana meletakkan barang-barang, terutama handphone, kacamata dan kunci mobil. Bayangkan, dalam sehari saya bisa sampai berkali-kali kehilangan barang-barang tersebut. Saya juga sering sekali melupakan janji bertemu yang saya buat sebelumnya dengan teman-teman saya, dan juga kadang susah mengingat apa saja ya, yang hari ini perlu saya kerjakan. Parahnya lagi saat memarkirkan mobil, saya sering lupa apakah tadi saya benar-benar sudah mengunci mobil atau belum. Jadilah saya harus kembali lagi ke parkiran untuk mengecek mobil saya.
Dari apa yang saya baca-baca di internet, ternyata hal ini wajar terjadi kok Moms. Baby brain ini disebabkan karena adanya perubahan hormon dan penyusutan bagian otak yang bernama grey matter saat kehamilan. Grey matter adalah komponen utama dari sistem saraf pusat yang menyusut karena saat hamil, sistem saraf akan bekerja di area yang lebih spesifik yaitu area yang memproses dan merespons tanda-tanda sosial. Penyusutan grey matter ini bertujuan untuk mempersiapkan kita para calon ibu, untuk lebih peka dan responsif terhadap kebutuhan calon buah hati serta memperkuat bonding antara ibu dan anak.
Dari apa yang saya alami, baby brain ini tidak terlalu mengganggu aktivitas sehari-hari saya kok Moms. Saya juga punya beberapa tips dan trik untuk mengatasinya, yaitu:
- menaruh benda-benda seperti HP, kunci mobil di suatu tempat yang saya khususkan serta gampang terlihat, sehingga memudahkan saya untuk menemukannya kembali.
- menulis kegiatan apa saja yang mau saya lakukan di buku notes kecil setiap harinya
- memanfaatkan reminder di handphone untuk setiap jadwal kontrol dokter atau janji bertemu dengan teman-teman
Sekian sharing saya mengenai baby brain yang pernah saya alami sendiri. Semoga bermanfaat ya Moms!
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments