Penggunaan botol susu atau botol dot sekarang menjadi hal yang wajar dilakukan dalam menyusui bayi terutama bagi ibu pekerja atau ibu yang mempunyai kondisi khusus pada putingnya. Namun, ternyata, ada risiko yang harus dihadapi ketika Moms memutuskan untuk menggunakan media botol dalam memberikan susu. Salah satu kondisi yang umum ditemui pada bayi yang sering minum susu dari botol adalah bingung puting.
Bingung puting terjadi ketika si Kecil kesulitan mengisap ASI langsung dari payudara. Beberapa gejala bingung puting misalnya:
- Si Kecil bingung tidak tahu letak dan cara mengisap payudara. Ini terlihat ketika dia mencoba melekatkan mulutnya namun tidak mau mengisap.
- Si Kecil mengisap payudara melalui ujung puting saja.
- Si Kecil rewel atau menolak saat disusui langsung dari payudara.
- Si Kecil mendorong lidah ke atas selama mengisap.
Bila dibiarkan, maka selain payudara ibu bisa lecet karena perlekatan mulut bayi dan puting yang tidak pas, dia juga akan menolak menyusu atau mogok menyusu di usia yang terlalu cepat.
Mengapa bayi bisa bingung puting? Simak perbedaan ketika bayi menyusu langsung dan menggunakan dot.
- Saat menyusu langsung ke payudara, si Kecil harus buka mulut lebar-lebar dan melekatkan mulutnya ke areola atau daerah gelap sekitar payudara. Sedangkan, saat menyusu dengan dot, tanpa membuka mulut lebar dia sudah bisa mengisap susu.
- Botol dot biasanya memberikan aliran susu yang mudah dan deras tanpa perlu diisap kencang sehingga si Kecil akan menempatkan lidahnya ke belakang tenggorokan untuk mencegah terlalu banyak susu yang masuk. Sementara itu, untuk mengisap payudara si Kecil lebih memerlukan tenaga untuk menggerakan rahang, otot pipi, gusi, langit-langit, lidah dan bibir.
Jangan khawatir, Moms. Ada cara untuk mencegah atau meminimalkan risiko bayi bingung puting yaitu dengan memilih dot yang sesuai:
- Gunakan dot yang menyerupai payudara ibu. Dot dengan leher yang lebih lebar (wide-neck) bisa menjadi pilihan karena lehernya menyerupai areola payudara ibu. Perlu Moms ingat, ketika menyusui langsung, si Kecil perlu melekatkan mulutnya sampai ke areola bukan hanya puting saja.
- Pilih lubang dot yang sesuai usia dan kemampuan mengisap si Kecil. Jika aliran susu yang keluar dari dot terlalu banyak atau terlalu sedikit, dia akan merasa tidak nyaman dan mudah tersedak.
- Pilih botol susu dengan aliran susu yang menyerupai aliran susu saat menyusui payudara langsung. Dengan demikian, si Kecil bisa mengatur ritme minumnya sendiri. Botol susu dengan natural flow juga bisa menjadi pilihan Moms.
- Pilih dot yang dilengkapi anti kolik sehingga bayi tidak mudah kembung. Produk dot seperti ini sudah tersedia banyak di toko-toko sehingga Moms mudah menemukannya.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments