Hi Moms! Kali ini saya ingin berbagi ceritaku nih selama proses melahirkan, mungkin saja dapat menambah wawasan Moms yang sudah mendekati hari HPL dan bisa jadi ceritaku ini dapat membuat Moms jadi makin siap melewati proses persalinan ya!
14 Maret 2019. 20:00, “Nak, km ga mau lahir hari ini aja biar samaan sama ibu ulang tahunnya? Yuk lahir yuk!” — (sambil ngmg ke baby) bapaknya ketar ketir lihat ibu malem2 squat & yoga lol. Dan akhirnya yg sudah lama ditunggu2 pun muncul, jam 22:00, yg dinamakan gelombang cinta itupun dtg juga!
15 Maret 2019. 04:00 ke RS, blm ada pembukaan, namun kontraksi sudah dimulai. We went back home, seharian ibu main gymball, powerwalk & yoga sambil menikmati kontraksi yg datang & pergi. Semalaman gelombang cinta pun semakin teratur per 9 menit & ibu masih terlalu excited mau ketemu baby sampai ga bs tidur nyenyak.
16 Maret 2019. 08:00 kontraksi semakin intense & interval per 6 menit. 13:00 ke RS, alhamdulillah, kontraksi bagus & sudah bukaan 3-4, semua proses dimulai.
16:00 bukaan 5 namun diputuskan utk induksi. 17:00 bukaan 7-8. 18:00 sudah bukaan 8-9, dokter datang, pecahkan selaput ketuban, kontraksi semakin hebat, tdk bs dibandingkan dgn apapun, tapi Alhamdulillah suamiku sudah datang.
18:25 sudah bukaan lengkap, proses persalinan pun dimulai. Bismillahirrahmanirrahim. 10 menit berlalu, 20 menit, 30 menit, 40 menit... Belum ada kemajuan. “Cara push nya salah” kata dokter. Pembuluh darah di mata jg sampai pecah. Ada secercah rasa ingin menyerah. Namun terdengar denyut jantung anakku yg memberikan semangat untuk terus mencoba.
“Sudah hampir 1 jam kamu ngeden, pembuluh darah mata kamu pecah itu, ayo yg bener ngedennya.” “Selama denyut jantung bayi kamu bagus, kita lanjut terus. Kamu kuat, dorong yg bener.” - dr. Ali Sungkar Sp.OG
Semua yg di dalam ruang bersalin memberikan semangat positif. Tak terasa sudah kurang lebih 45 jam, kontraksi Ibu nikmati. Hampir 1 jam berusaha, berjuang dalam proses persalinan.
Akhirnya pukul 19:15 WIB, lahirlah malaikat kecil Ibu dengan sehat walafiat, AUDRIANNA URMILA BASKORO RUSDY, dengan berat badan 3,740 kg & panjang badan 50 cm dipercantik lagi dengan lilitan tali pusat di leher mungilnya.
Tali pusat dipotong Bapak dengan bismillah dan terdengar suara Audrianna menangis pertama kalinya. Assalamualaikum, sayang, akhirnya kita ketemu juga. Selamat datang sayangku.
Setelah melahirkan Audrianna, perjuangan ibu berlanjut. Tiba-tiba tekanan darah menurun tajam. Jangankan berucap, membuka mata pun tak sanggup. Badan terasa dingin, menggigil, nyeri tengkuk, lemas tak berdaya. Yang bs dilakukan hanyalah berdoa “Ya Allah berikanlah kekuatan untukku, aku harus sehat untuk anakku.” Dzikir dan berdoa terus karena ibu yakin Allah akan menolong.
Beruntung ada Eyang Tito, Momme, adik2ku yg jg dokter. Bapak, suami yg awalnya blm paham akan kondisi kegawatan yg Ibu alami jg bs dgn nyaman berdiskusi langkah selanjutnya yg diambil.
Berkali-kali sudah diguyur infus 3 kolf namun tekanan darah ibu tdk bs bertahan di range normal. Dokter datang & memeriksa apakah ada perdarahan, jawabannya tidak ada. Namun hasil laboratorium menyatakan Hb ibu hanya 7. Kemungkinan krn pada dasarnya kondisi Ibu yg memang anemis, baru pulih dari DBD, & selama 45 jam kontraksi, sejak hari Kamis malam bloodyshow muncul, memang ada perdarahan sedikit2 yg tdk berhenti.
Akhirnya diputuskan utk menginap di ruang bersalin utk transfusi PRC 500cc. Di jam 2 pagi tekanan darah Ibu tiba-tiba naik hingga Ibu harus minum obat anti hipertensi 2x.
Meskipun agak sedih karena malam itu blm bisa spend time dgn malaikat kecil ibu, tp ibu ttp bersyukur Audrianna terlahir sehat walafiat tanpa kekurangan sesuatu apapun. Alhamdulillah ya Allah Terimakasih.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments