Moms pasti sudah tau kalo WHO menyarankan untuk memberikan ASI hingga anak berusia 2 tahun. Lalu bagaimana dengan anak yg karena suatu keadaan tertentu terpaksa tidak dapat menerima ASI hingga usia 2 tahun? Apakah perlu susu lain?
Nah, hal ini ternyata telah dibahas juga oleh WHO. Berikut ini aku ambil sumber dari publikasi WHO yang berjudul "Guiding Principles for Feeding Non-Breastfed Children 6-24 Months of Age" tahun 2005.
Menurut WHO, susu full cream merupakan sumber lemak yg penting selama 2 tahun pertama kehidupan anak. Jumlah susu yg diperlukan anak tergantung oleh asupan makanan lainnya juga. Jika tidak mengonsumsi makanan terfortifikasi atau suplemen, maka susu yg diperlukan anak adalah 200-400 ml, dengan asumsi anak mengonsumsi sumber pangan hewani, jika tidak maka susu yg diperlukan adalah 300-500 ml per hari.
Susu soya, susu skim (non-fat), dan krimer kental manis tidak cocok dijadikan susu utk anak di bawah 2 tahun. Susu full cream, susu fermentasi/yoghurt, dan susu formula merupakan susu yg dapat diterima jika ASI tidak tersedia.
Pada tahun 2015, WHO merekomendasikan untuk memberi susu 1-2 gelas per hari jika anak tidak ASI. Untuk anak yg masih ASI, tidak perlu susu lain. Hal ini senada dengan pernyataan WHO pada tahun 2013 dengan bunyi kurang lebih sebagai berikut: "WHO merekomendasikan ASI Eksklusif untuk 6 bulan pertama kehidupan bayi. Setelah itu, makanan bernutrisi sudah harus diperkenalkan, sambil melanjutkan ASI hingga 2 tahun atau lebih. Oleh sebab itu, susu formula tidak diperlukan. Susu formula tidak dapat menyaingi ASI dari segi komposisi".
Semoga bermanfaat.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments