Awal cerita saya memiliki putri kedua (anak dari suami) yg spesial,dia sangat manja dengan saya ,suka cemburu,suka marah,dan perilakunya selalu berbeda dengan anak2 seumurannya,saya berfikir namanya juga anak2,hari demi hari saya jalani,saya juga sering dipanggil kesekolah untuk bertemu guru,karena pasti ada sesuatu hal yg harus ada jalan keluarnya,laun lambat laun dengan saya membaca dan mencari digoogle,saya mulai janggal, saya merasa putri saya ada sesuatu yang berbeda dalam dirinya, dengan selalu mendorong suami.
Akhirnya kita pergi ke tempat dokter psikolog Anak,kalaupun boleh jujur saya tidak ingin kesana,karena saya pikir tidak mungkin,tetapi saya juga harus berfikir,ini demi masa depannya kelak.Setelah melalui pendaftaran yang panjang,saya bertemu langsung bersama dokter dan menceritakan segala hal yg terjadi drmh berkaitan putri saya,setelah itu dokter memberikan beberapa tes kepada putri saya,setelah 2 jam saya menunggunya,dokter pun memanggil saya dan bilang,Bu hasilnya satu minggu lagi ya,dan saya mulai gundah,tetapi saya tetap berusaha tersenyum dan kuat didepan putri saya.
Hari yang saya tunggu rabu tanggal 31 januari 2019 saya beserta suami pergi ke dokter,setelah mendaftar saya bergegas berjalan menyusuri lorong untuk bertemu dokter,setelah masuk,dokter mempersilahkan duduk dan memberikan amplop berwarna putih,lalu saya baca yg jumlahnya 5 lembar,setelah itu saya tertunduk dan menyebut, Ya Allah kuatkan hati dan pasti aku bisa,saat itu juga aku menangis dan memeluk putri saya, Dokter mendiagnosa Disabilitas Intelektual dengan kategori Mental Retarded Ringan.
Saat itu juga saya memeluk putri saya dengan erat,dia terasa bingung,ada apa,dan saya pun terseyum supaya dia tidak merasa bersalah,setelah itu saya berpamit pulang,sepanjang jalan lorong menuju parkiran,rasanya berat untuk berjalan,tetapi di ujung jalan saya melihat suami saya tersenyum sembari menggendong dedek bayi,dikarenakan bayi tidak boleh masuk ruang dokter,sambil memegang tangannya, saya sembari bersandar dibahunya,saya mencoba menguatkan hatinya disaat saya cerita dan memberikan amplopnya,setelah mendengarkan dan membacanya,suami saya sontak meneteskan air mata dan sangat kuat memegang tangan saya..Semua sudah kehendak Tuhan,saya yakin pasti ini semua akan indah pada waktunya,,semenjak kejadian itu,setiap bulan putri saya harus pergi ke dokter untuk terapi,Alhamdulillah sudah 6 bulan berjalan Putri saya mengalami banyak perubahan wlpn belum sepenuhnya.
Begitulah pengalaman terindah saya,saya yakin Allah maha adil dan maha menyanyangi umatnya,semangat untuk para Moms!
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments