Muntah pada bayi lumrah terjadi. Dalam banyak kasus, anak muntah-muntah ini tak akan berlangsung lebih dari dua hari dan bukan merupakan gejala kondisi serius. Namun, Moms juga perlu mengetahui penyebab si Kecil muntah-muntah. Jika tak segera sembuh, bisa jadi muntah disebabkan oleh kondisi yang memerlukan penanganan serius.
Penyebab muntah-muntah pada anak
Gastroenteritis
Kondisi gastroenteritis sangat umum membuat seseorang diare dan muntah-muntah. Penyebabnya biasanya adalah bakteri atau virus. Sangat umum terjadi pada anak kecil, gastroenteritis juga bisa dialami oleh orang-orang dari segala usia.
Pada anak-anak, gastroenteritis biasanya disebabkan oleh rotavirus. Meski tidak menyenangkan, kondisi ini dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu seminggu. Sebaiknya Moms merawat si Kecil dengan perawatan rumahan terlebih dahulu sebelum membawanya ke dokter sebab virus ini dapat menyebar dengan sangat mudah ke orang lain.
Ciri-ciri gastroenteritis
-
Diare yang tiba-tiba dan encer
-
Anggota badan sakit
-
Muntah-muntah, bahkan dapat menyembur
-
Demam ringan
-
Nafsu makan berkurang
-
Sakit kepala
Alergi makanan
Selain dapat menyebabkan muntah, alergi makanan dapat menyebabkan ruam merah, ruam kulit menonjol, gatal-gatal, eksim, dan pembengkakan pada wajah, sekitar mata, bibir, lidah, atau langit-langit mulut.
Anak-anak yang belum mengembangkan sistem pencernaannya dengan sempurna memang sangat rentan terkena alergi. Makanan yang paling umum menyebabkan reaksi alergi pada anak adalah susu, telur, kacang-kacangan, ikan, dan makanan laut.
Keracunan makanan atau benda asing
Makanan yang basi atau sesuatu yang beracun jika tak sengaja ditelan dapat menyebabkan reaksi muntah-muntah. Si Kecil harus segera dibawa ke dokter atau rumah sakit apabila Moms meyakini dia mengonsumsi sesuatu yang seharusnya tidak dimakannya.
Radang usus buntu (appendicitis)
Appendicitis adalah pembengkakan usus buntu, kantong seperti jari yang terhubung ke usus besar. Kondisi ini menyebabkan sakit perut parah dan muntah-muntah. Dalam kebanyakan kasus, penanganan untuk appendicitis adalah operasi usus buntu.
Infeksi tertentu
Infeksi saluran kemih (ISK), infeksi telinga tengah, pneumonia, dan meningitis merupakan beberapa kondisi lain yang salah satu gejalanya adalah muntah-muntah. Selain muntah, gejala lain yang perlu diperhatikan adalah demam tinggi dan mudah rewel.
Penyebab lainnya
Selain penyebab-penyebab di atas, muntah-muntah pada anak juga dapat disebabkan oleh:
-
Lubang yang terlalu besar pada dot botol sehingga si Kecil terlalu banyak menelan susu
-
Gastro-oesophageal reflux: isi perut keluar kembali ke kerongkongan
-
Stenosis pilorus kongenital: kondisi lahir dengan saluran dari perut ke usus telah menyempit sehingga makanan sulit melewati saluran pencernaan
-
Hernia yang tercekik: ditandai dengan muntah dan menangis kesakitan, harus segera ditindak medis
-
Intususepsi: kondisi usus terlipat dan menyusu ke dalam bagian usus lain, dengan gejala selain muntah adalah pucat, terkulai, dan gejala dehidrasi
Penanganan pertama bayi muntah-muntah
Jangan panik, Moms! Jika si Kecil muntah, segera lakukan penanganan berikut:
-
Jangan memaksa si Kecil minum apa pun ketika muntah masih terjadi setiap 5-10 menit
-
Jangan berikan minuman berkarbonasi, minuman tinggi gula, makanan berlemak, atau makanan padat selama 24 jam pertama
-
Jangan memberikan obat pereda mual terutama yang mengandung aspirin tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter
-
Jaga posisi si Kecil agar tidak menghirup muntahan ke saluran pernapasan atau paru-paru
-
Pada bayi: Berikan sekitar 1 sdm larutan elektrolit oral setiap 15-20 menit, dan berikan ASI dengan durasi lebih pendek namun lebih sering
-
Pada anak-anak: berikan 1-2 sdm oralit setiap 15 menit
-
Jika si Kecil muntah lagi, tunggu 20-30 menit dan mulai berikan cairan lagi dari awal
-
Tingkatkan jumlah cairan secara perlahan setelah tidak ada muntah selama 3-4 jam
-
Setelah 8 jam tanpa muntah:
-
Untuk Bayi: susui seperti biasa, dan jika mengonsumsi susu formula, mulai berikan susu formula secara bertahap (1-2 ons)
-
Untuk anak-anak: sajikan makanan hambar seperti nasi, roti panggang, atau sereal
-
Setelah 24 jam tanpa muntah, Moms bisa berikan makanan seperti biasa
-
Hubungi dokter jika muntah kembali terjadi
Kapan harus menghubungi dokter?
-
Muntah mengandung banyak darah atau kehitaman
-
Disertai sakit perut hebat terutama pada perut sebelah kanan
-
Mulai terlihat lemas dan ada tanda-tanda penyakit kuning
-
Muntah terus-menerus, memuntahkan makanan dan minuman apa pun yang ditelan
-
Mengalami dehidrasi, ditandai dengan bibir dan mulut kering, frekuensi buang air menurun, urine berwarna kuning pekat, kedinginan, mata cekung, dan terlihat mengantuk
Sekali lagi, muntah pada anak biasanya tidak berbahaya dan merupakan reaksi yang wajar selama pertumbuhannya. Namun, segera periksakan ke dokter jika gejala muntah tidak berkurang setelah lebih dari 24 jam atau ada tanda-tanda bahaya yang perlu penanganan segera.
Referensi: Kid’s Health, NHS Inform
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments