Ada banyak kesalahpahaman umum tentang mutisme selektif (selective mutism). Mutisme selektif sendiri merupakan gangguan serangan kecemasan yang berlebihan pada anak. Salah satu cirinya adalah anak tidak bisa berbicara dalam lingkungan sosial, padahal biasanya mampu berbicara dengan lancar. Ia memilih untuk tidak berbicara pada situasi atau orang tertentu.
Penting untuk menghilangkan mitos dan memahami fakta-fakta tentang mutisme selektif sehingga anak-anak yang menderita gangguan ini bisa mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan.
Mitos Terkait Mutisme Selektif menurut Anxiety Canada
- Anak-anak dengan mutisme selektif mengalami trauma atau memiliki rahasia yang gelap dan dalam.
Umumnya, orang-orang berasumsi bahwa anak-anak dengan mutisme selektif tidak berbicara karena sesuatu yang sangat buruk terjadi pada mereka. Hal ini biasanya tidak benar. Bahkan, tingkat trauma pada anak-anak dengan mutisme selektif sama dengan populasi umum. Mitos ini dapat mencegah orang tua mencari bantuan karena takut dengan apa yang orang lain pikirkan dan katakan. Mitos ini juga dapat mencegah anak-anak menerima perawatan yang sangat dibutuhkan untuk gangguan kecemasan. - Anak-anak dengan mutisme selektif adalah pemalu dan akan dengan sendirinya mengatasi kesulitan mereka untuk berbicara kepada orang lain.
Mutisme selektif bukanlah hal yang sama seperti menjadi pemalu. Banyak anak-anak adalah pemalu. Anak-anak yang pemalu cenderung menghangat terhadap situasi baru seiring dengan berjalannya waktu. Rasa malu adalah karakteristik kepribadian yang cenderung tidak menghalangi kesuksesan anak-anak. Sementara itu, mutisme selektif adalah gangguan yang mencegah seorang anak untuk bisa sukses di banyak bidang penting dalam kehidupan mereka, seperti akademis dan sosial.
Banyak orang berpikir bahwa anak-anak akan menghilangkan perilaku mutisme selektif seiring dengan berjalannya waktu. Akan tetapi, hal ini biasanya tidak benar. Jika tidak diobati, anak-anak dengan mutisme selektif dapat bertahan bertahun-tahun menderita dan kehilangan kesempatan berkegiatan yang sesuai dengan usianya. - Anak-anak dengan mutisme selektif memiliki masalah kemampuan berbicara dan membutuhkan terapi wicara.
Beberapa anak dengan mutisme selektif memiliki masalah dalam berbicara dan berbahasa. Namun, banyak yang tidak. Sulit untuk sepenuhnya memahami hubungan antara gangguan berbicara dan berbahasa dengan mutisme selektif karena sulit untuk menilai seorang anak yang tidak berbicara dengan orang dewasa yang tidak dikenal. Penting untuk mengetahui bahwa bagi sebagian besar anak-anak dengan mutisme selektif, terapi wicara mungkin bukan lini pertama perawatan yang paling membantu, tanpa bukti bahwa anak tersebut menderita gangguan berbicara dan berbahasa. - Anak-anak dengan mutisme selektif hanya bersikap oposisi dan manipulatif.
Selama beberapa dekade, anak-anak dengan mutisme selektif dianggap melawan dan menentang. Faktanya, mutisme selektif disebut sebagai mutisme elektif (elective mutism) untuk waktu yang sangat lama karena anak-anak dianggap sengaja menolak berbicara. Kita sekarang tahu bahwa mutisme selektif adalah gangguan kecemasan yang menyebabkan anak-anak merasa sangat takut dalam situasi sosial. Seorang anak dengan mutisme selektif mungkin terlihat marah atau menentang. Meskipun demikian, perilaku ini mewakili keinginan anak untuk menghindari situasi yang menyusahkan dan menakutkan. - Mutisme selektif adalah bentuk autisme
Beberapa orang menyamakan mutisme selektif dengan autisme, tetapi penting untuk mengetahui bahwa mereka bukan jenis gangguan yang sama. Autisme dan mutisme selektif mungkin tampak serupa. Ketika anak-anak dengan mutisme selektif merasa cemas, mereka sering bereaksi dengan kurangnya kontak mata, ekspresi kosong, dan kurangnya komunikasi verbal. Namun, anak-anak dengan perilaku mutisme selektif bertindak berbeda di berbagai situasi. Mereka sering berperilaku sangat sosial dan banyak bicara dalam situasi yang nyaman, tetapi pemalu dan pendiam dalam situasi sosial lain. Sebaliknya, anak-anak dengan autisme cenderung bertindak sama di semua jenis situasi.
Semoga bermanfaat.
By: Babyologist Editor
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments