Meskipun Moms dikaruniai anggota dan organ tubuh yang didesain untuk menyusui, bukan berarti hal tersebut mudah bagi Moms. Faktanya, masalah menyusui terutama di awal kelahiran sering terjadi. Berikut ini penjelasan singkat tentang lima masalah umum dalam menyusui dan apa yang dapat Moms lakukan untuk mengatasinya.
1. Puting susu terasa sakit
Pada awal menyusui, puting Moms mungkin terasa sakit. Seiring dengan terbiasanya Moms untuk menyusui, rasa sakit ini akan berangsur-angsur menghilang. Akan tetapi, jika rasa sakit berlanjut atau terdapat retakan di puting, cobalah melakukan kiat-kiat berikut ini:
• Pastikan mulut si Kecil diposisikan dengan benar di payudara Moms.
• Hindari menggunakan sabun pada payudara Moms karena dapat mengiritasi atau mengeringkan puting Moms.
• Jika Moms menggunakan pelindung puting plastik, hindari memakainya di antara waktu menyusui.
• Gosok ASI atau krim puting khusus di puting setelah menyusui.
2. Produksi susu tidak mencukupi
Pasokan ASI rendah sebenarnya jarang terjadi. Namun, banyak ibu menyusui yang khawatir produksi susunya tidak mencukupi untuk anak mereka. Jika Moms memiliki kekhawatiran ini, ada beberapa hal yang dapat Moms coba yaitu:
• Pastikan mulut si Kecil terkait ke payudara Moms dengan benar.
• Menyusuilah lebih sering daripada biasanya. Menyusui sesuai permintaan si Kecil, terutama di awal, penting untuk membangun persediaan susu Moms. Jadwal yang ketat (tidak menyusui walaupun si Kecil meminta), menawarkan empeng alih-alih menyusui, atau tidak menyusui selama lebih dari tiga jam dapat menyebabkan tubuh Moms menghasilkan lebih sedikit susu.
• Pompa di antara waktu menyusui. Seperti menyusui lebih sering, ini mengirimkan pesan kepada tubuh Moms untuk memproduksi lebih banyak susu.
• Beberapa ibu menyusui mengakui bahwa mengonsumsi suplemen herbal meningkatkan pasokan ASI mereka. Meski demikian, pastikan untuk mendapatkan izin dokter sebelum Moms mengonsumsi suplemen apa pun.
3. Terlalu banyak memproduksi susu
Sementara beberapa ibu menyusui khawatir tentang kurangnya produksi ASI, yang lain malah kelebihan pasokan susu. Meskipun kelihatannya menguntungkan, kelenjar susu yang terlalu banyak memproduksi ASI dapat menyebabkan pembengkakan dan let-down (refleks yang mengakibatkan keluarnya ASI) berlebihan. ASI Moms bisa keluar begitu cepat sehingga si Kecil dapat muntah, tersedak, atau menelan udara. Lebih lanjut hal ini dapat menyebabkan kerewelan, gas, cegukan dan gumoh berlebihan. Terlebih lagi, let-down yang kuat dapat menyebabkan bayi meminum lebih banyak fore milk (susu dengan karakteristik tipis dan manis) pada awal menyusui dan melewatkan hind milk (susu dengan karakteristik lebih tebal dan lebih tinggi lemak) yang keluar setelahnya karena dia sudah keburu kenyang.
Jika Moms memiliki kelebihan pasokan ASI, berikut adalah beberapa hal yang bisa dicoba:
• Gunakan pompa payudara atau tangan Moms untuk mengekspresikan let-down yang kuat. Segera setelah aliran ASI melambat, mulailah menyusui si Kecil.
• Menyusuilah dalam posisi bersandar, dengan si Kecil di atas Moms. Menyusui melawan gravitasi dapat memperlambat aliran ASI.
• Menyusuilah dengan satu payudara per kesempatan makan. Jika si Kecil ingin segera menyusu lagi, tawarkan payudara yang sama. Ini membantu memastikan dia mendapatkan hind milk. Jika payudara yang lain terasa penuh dan tidak nyaman, pompa atau ekspresikan dengan tangan untuk meredakan tekanan.
• Seringlah membantu si Kecil bersendawa untuk mengeluarkan udara yang mungkin ditelannya.
4. Pembengkakan payudara
Payudara yang membengkak terasa penuh dan keras, dan mungkin terasa bergelombang. Paling tidak, Moms merasa tidak nyaman dan bisa sangat merasa sakit. Pembengkakan payudara sering terjadi pada hari-hari setelah melahirkan saat ASI Moms membanjir. Namun, setelah itu, masalah ini seharusnya sudah menghilang dengan sendirinya saat tubuh Moms mengetahui kebutuhan si Kecil. Pembengkakan juga bisa terjadi jika Moms memiliki kelebihan pasokan susu atau jika sudah lebih dari tiga jam tidak menyusui atau memompa payudara.
Untuk mengurangi pembengkakan, cobalah menerapkan beberapa saran berikut:
• Seringlah menyusui, disarankan setiap 1-3 jam.
• Pijat payudara Moms dengan gerakan ke bawah saat menyusui untuk membantu mengeluarkan lebih banyak susu.
• Di sela-sela menyusui, letakkan kompres dingin atau letakkan daun kubis dingin di payudara Moms.
5. Saluran susu tersumbat
Saluran susu, saluran kecil yang membawa susu ke puting Moms, bisa tersumbat. Ini dapat menyebabkan benjolan yang terasa lembut saat dipegang. Jika ini masalah Moms, cobalah melakukan beberapa kiat berikut:
• Pastikan posisi mulut si Kecil mengait dengan benar di payudara Moms.
• Kompres panas pada benjolan sebelum menyusui.
• Kosongkan setiap payudara sebelum beralih ke sisi lain.
• Pijat dengan lembut benjolan saat Moms menyusui atau memompa.
Jika saluran susu yang tersumbat berlanjut atau berulang, Moms mungkin berisiko terinfeksi. Maka dari itu, periksakanlah ke dokter.
Beberapa masalah menyusui memerlukan intervensi medis. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter apabila Moms mendapati gejala-gejala di atas.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments