Selama ada himbauan untuk di rumah saja dan juga WFH, hampir semua aktivitas dilakukan di dalam rumah. Jika harus keluar, hanya untuk hal yang sangat penting dan darurat seperti membeli peralatan dan kebutuhan sehari-hari. Selama di rumah saja, tak bisa dimungkiri ada rasa bosan dan tidak betah ketika harus melihat suasana yang itu-itu saja. Apalagi jika sebelumnya kita terbiasa melakukan aktivitas di luar rumah. Terus harus tinggal di rumah saja.
Begitupun dengan anak-anak dimana semua aktifitas bagi anak yang sekolah juga dilakukan di rumah. Anak saya yang sudah masuk PAUD pun sering protes karena katanya sudah bosan di rumah saja, dia mau bertemu dengan guru dan teman-temannya.
Ada beberapa kendala yang biasa dihadapi selama harus berkegiatan di rumah saja, antara lain:
- Tingginya tingkat emosional/stress
Sangat disadari situasi seperti ini membuat hampir semua orang kelimpungan terlebih bagi para orang tua. Tingkat stress jadi meningkat karena dihadapkan pada keadaan dan rutinitas yang itu-itu saja. Ditambah lagi dengan permasalahan ekonomi yang mau tidak mau terganggu karena hanya bisa beraktivitas di dalam rumah saja. Pemasukan berkurang sementara pengeluaran harus tetap jalan. Demikian pula dengan si Kecil, terkadang jadi rewel ketika keinginannya untuk bepergian ke luar rumah tidak bisa terpenuhi. Untuk itu, penting untuk tetap menjaga kondisi rumah lebih kondusif dan nyaman, tetap berpikiran positif bahwa pandemi ini akan Segera berakhir. Jika Moms dan Dads moodnya bahagia maka hal tersebut juga akan tertular pada anak-anak.
- Menimbulkan kejenuhan
Hal ini sudah pasti, iya kan Moms? Saya pun merasakannya. Yang biasanya ke kantor dengan seabrek rutinitas, terus harus di rumah saja pastinya jadi shock di awal-awal. Bingung mau berbuat apa. Anak saya pun demikian, jika bosan dengan mainannya, mereka akan uring-uringan. Solusi ketika si Kecil merasa jenuh adalah dengan cara membuat ide-ide bermain sederhana atau kegiatan sederhana yang bisa dilakukan bersama-sama. Biasanya saya mengajak si Kecil untuk membantu membuat kue semisal kue puding, cukup si Kecil memberi hiasan di atas pudingnya. Bisa juga mengajak anak-anak karaokean, kebetulan mereka punya smart hafiz jadi bisa seru-seruan dengan anak-anak dan bonding dengan si Kecil lebih erat.
- Si Kecil jadi selalu minta main gagdet
Ini kendala paling ribet bagi saya. Selama WFH, otomatis karena tuntutan pekerjaan saya jadi lebih sering menggunakan gagdet. Karena keseringan melihat ibunya main hp, makanya si Kecil jadi tertarik dan merengek untuk main gagdet. Jadi biasa main gagdet nya sambil sembunyi-sembunyi. Pastikan si Kecil tidak melihat dan tertarik atau memberikan alternatif lain yang lebih menarik perhatiannya.
- Si Kecil jadi tidak bisa bersosialisasi
Selama di rumah saja, otomatis anak-anak hanya bertemu dengan orang yang itu-itu saja di dalam rumah. Interaksinya jadi lebih sempit. Anak saya yang pertama paling sering protes karena dia mau main dengan teman-temannya. Hal ini bisa membuat si Kecil jadi kaku dalam bersosialisasi dan pembendaharaan kata-katanya pun jadi berkurang. Biasanya saya mengajak si Kecil bermain yang menuntut dia untuk banyak bicara misalnya dengan bermain masak-memasak, anak saya punya cita-cita jadi koki sehingga terkadang dia yang masak bohongan terus menjajakannya ke orang-orang di dalam rumah. Proses ini bisa mengasah kemampuan interaksinya ketika menjual makanan buatannya.
- Si Kecil jadi malas-malasan
Pastikan si Kecil tetap aktif bergerak selama pandemi. Jangan sampai anak-anak malas-malasan. Hal ini tidak baik bagi kesehatannya dan bisa memicu timbulnya penyakit. Agar si Kecil tidak malas, sebaiknya Moms melibatkan mereka pada kegiatan yang dilakukan. Sesuaikan kegiatan tersebut dengan usia si Kecil sehingga anak-anak akan enjoy melakukannya.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments