Sebelum menjadi ibu dan merasakan sendiri, aku sama sekali tidak menyangka bahwa menyusui ternyata tidak semudah yang ku bayangkan.
Menyusui adalah hal yang natural namun bagi sebagian ibu ternyata menyusui tidak semudah memberikan payudara kepada bayi lantas bayi otomatis menyusu hingga kenyang.
Menyusui bayi diawal kehidupannya sangat menantang, tidak sedikit ibu yang mengalami kendala yang akhirnya membuat ibu stres dan menjadikan proses menyusui yang seharusnya merupakan moment bahagia menjadi suatu hal yang kurang menyenangkan.
Payudara bengkak, puting lecet, produksi ASI sedikit, bahkan ASI tidak keluar dan masalah menyusui lainnya sudah umum terjadi terutama untuk para ibu baru. Padahal hal tersebut seharusnya bisa dicegah.
3 TIPS berikut ini dapat meminimalkan potensi masalah selama proses menyusui sehingga ibu tidak stress.
1. Mengikuti kelas menyusui dan membaca buku menyusui sejak masa kehamilan.
Dimasa kehamilan adalah saatnya calon ibu belajar mengenai ASI dan menyusui secara teori baik melalui kelas edukasi menyusui atau membaca buku terkait ASI dan menyusui. Mengedukasi diri sangat penting agar ibu dapat bijak memutuskan dan mengusahakan seperti akan melakukan IMD atau tidak, akan room-in dengan bayi atau tidak serta hal-hal lain yang mendukung kelancaran ASI dan menyusui sejak awal kehidupan bayi. Ibu juga perlu tau mekanisme produksi ASI sehingga tidak stress jika beberapa hari pertama setelah melahirkan ASI yang keluar hanya sedikit. Mengetahui masalah-masalah dalam menyusui dan cara mengantisipasinya serta hal-hal teknis seperti posisi dan pelekatan menyusui serta serba-serbi tentang ASI dan menyusui juga perlu. Namun hal-hal yang sifatnya praktikal tidak terlalu efektif jiga dipelajari saat masa kehamilan.
2. Belajar posisi dan pelekatan menyusui hingga mahir sebelum pulang dari tempat bersalin.
Posisi dan pelekatan yang benar sangat penting dalam menyusui. Banyak masalah timbul yang diawali dari posisi dan pelekatan yang tidak tepat. Usahakan sebelum pulang dari tempat bersalin ibu sudah mahir menyusui. Minta tolonglah untuk diajarkan dan dievaluasi ketepatan posisi dan pelekatan kepada konselor laktasi atau tenaga kesehatan ditempat ibu bersalin.
3. Melakukan konseling dengan konselor laktasi
Konseling dengan konselor menyusui sebaiknya dilakukan sedini mungkin saat ibu menemukan potensi masalah apalagi jika sudah terjadi masalah. Masalah disini baik secara teknis maupun non teknis seperti perasaan khawatir atau ragu dalam proses menyusui ataupun ibu butuh support, tidak perlu ragu untuk menghubungi konselor laktasi. Sesi konseling ini lebih nyaman jika dilakukan dirumah.
Intinya mengedukasi diri dapat membuat mental lebih siap, menemukan potensi masalah sejak dini sehingga dapat melakukan pencegahan dan jika terjadi kendala dalam prosesnya, ibu memiliki solusi.
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments