Kedamaian dan keharmonisan keluarga merupakan nilai-nilai dasar yang membantu keluarga menyelesaikan konflik dalam keluarga inti atau masyarakat. Kedua nilai tersebut menciptakan kondisi supaya setiap anggota keluarga dapat bertahan dan berkembang. Keduanya juga mempromosikan ikatan kuat di antara anggota keluarga.
Meskipun demikian, dinamika keluarga tentu amat sangat wajar apabila menghadirkan masalah dan konflik-konflik. Jika tidak segera diselesaikan, permasalahan-permasalahan antar anggota keluarga tersebut akan mengakibatkan hubungan keluarga tidak harmonis.
Apakah kedamaian dan keharmonisan keluarga merupakan hal yang sama?
Kedamaian dan keharmonisan merupakan dua istilah yang mirip sehingga sering digunakan berdampingan. Memang, dua nilai ini hidup berdampingan dalam sebuah masyarakat. Akan tetapi, arti keduanya berbeda.
Kedamaian keluarga merupakan sebuah kondisi tidak ada konflik dan perselisihan. Perdamaian adalah sebuah keadaan di mana tidak ada kekerasan, alias tenang dan tentram.
Sementara itu, keharmonisan keluarga merupakan sebuah situasi ketika setiap individu keluarga saling percaya dan mendukung satu sama lain. Perselisihan dan konflik diselesaikan secara konstruktif tanpa ada pihak yang dirugikan/tidak dipertimbangkan.
Kedamaian dan keharmonisan merupakan dua nilai yang membuat ikatan keluarga kuat dan ideal. Karena dengan begitu, kesejahteraan anggota keluarga akan meningkat.
Apa saja tips keluarga bahagia dan harmonis?
Konflik dan perselisihan dalam lingkungan rumah tangga merupakan suatu hal yang tak bisa dihindari. Isu-isu ini biasanya memengaruhi emosi, psikis, pembelajaran, dan mengakibatkan problematikan sosial di dalam keluarga.
Diperlukan metode-metode yang efektif untuk menyelesaikan permasalahan rdalam rumah tangga. Baru dengan demikian, kesejahteraan dalam rumah tangga akan tercapai. Apa saja metode tersebut? Yuk, kita simak bersama 10 tips harmonis dalam rumah tangga yang disarikan dari mysavetime.com:
Keluarga harus menjadi prioritas utama
Kehidupan karier dan akademis biasanya membuat hubungan keluarga merenggang. Alasannya, dua segi kehidupan tersebut cenderung membuat seorang individu fokus mengeksploitasi potensi diri. Yang pada akhirnya, menciptakan jarak antar anggota keluarga dan meningkatkan risiko konflik.
Seseorang yang ingin sukses dalam karier dan di bidang akademis sesungguhnya tidaklah buruk. Namun, karena jarang berinteraksi dengan anggota keluarga lainnya, dapat terjadi ketidaksepakatan karena tidak saling memahami.
Sebaiknya, anggota keluarga harus memprioritaskan keutuhan keluarga terlepas dari visi individu. Itu artinya, baik Moms maupun Dads perlu memprioritaskan quality time dalam keluarga, agar lebih dekat satu sama lain dan memahami satu sama lain dengan baik. Mengeset prioritas yang benar mengurangi risiko konflik dan menumbuhkan ikatan keluarga yang kuat.
Peliharalah ikatan keluarga
Berperanlah sebagai role model bagi anak-anak. Komunikasi yang tepat dan kuat membantu mengurangi terjadinya konflik dan perselisihan. Hubungan yang stabil di antara anggota keluarga dibangun atas komunikasi. Jadi, sebagai contoh, perlihatkan bahwa Moms & Dads senang berdiskusi sehat satu sama lain sehingga dapat ditiru oleh si Kecil.
Kegiatan seru yang dapat Moms, Dads, dan si Kecil lakukan untuk mempererat bonding misalnya pergi hiking. Kegiatan ini memungkinkan setiap anggota keluarga memelajari perilaku unik orang lain. Selain itu, hiking efektif untuk terapi dan healing.
Diskusikan setiap keputusan
Keputusan keluarga tidak boleh dibuat oleh satu orang. Doronglah si Kecil dan Paksu untuk menjadi bagian dari keputusan yang memengaruhi keluarga. Beberapa keputusan mungkin tidak memerlukan kontribusi si Kecil yang usianya di bawah 10 tahun. Akan tetapi, beri dia hak istimewa untuk membuat keputusan jika diperlukan.
Dengan keluarga kita harus saling komunikasi. Sering berdiskusi sebelum membuat keputusan penting untuk keluarga akan membantu mengurangi kemungkinan konflik dan perselisihan. Oleh karena itu, ini adalah tips dan teknik terbaik untuk membantu menjaga keluarga yang damai dan harmonis.
Doronglah si Kecil untuk memiliki rasa saling menghormati
Orang tua bertanggung jawab penuh untuk mengajari anak-anak mereka untuk saling menghormati. Cegahlah tanda-tanda si Kecil berperilaku tidak hormat, baik kepada orang yang lebih tua, lebih muda, maupun yang sebaya. Meski begitu, tetap ciptakan lingkungan di mana bercanda dan menggoda itu menyenangkan.
Cara mengajari rasa hormat paling mudah adalah dengan memberikan teladan berperilaku. Moms & Dads perlu menunjukkan rasa hormat satu sama lain dan juga kepada si Kecil. Ini adalah cara terbaik untuk menunjukkan kepada si Kecil bahwa rasa hormat adalah komunikasi dua arah.
Cegahlah kompetisi yang tidak perlu
Anak-anak berjiwa kompetitif senang bersaing satu sama lain. Pantaulah jenis kompetisi dan reaksi masing-masing anak. Jika kompetisi mengarah pada konflikdan perselisihan, cegahlah. Berantas juga perasaan si Kecil yang mungkin merasa lebih unggul daripada anak lain karena sukses di bidang tertentu karena dapat menyebabkan konflik dan persaingan tidak sehat. Sebaliknya, ciptakan lingkungan dalam keluarga di mana setiap anak saling mendukung. Hal ini membantu menumbuhkan kesetiaan dan cinta yang kuat di antara mereka.
Bicaralah hal-hal positif tentang keluarga
Konflik seringkali timbul karena orang tua berbicara baik tentang anak tertentu dan buruk tentang anak yang lain. Konflik tersebut bisa jadi muncul saat mereka tumbuh dewasa.
Agar tidak timbul konflik di kemudian hari, Moms & Dads perlu berbicara positif tentang anak-anak dan pasangan. Berbicara secara positif di depan umum dan pribadi membantu membentuk kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.
Bangun dan pertahankan ritual keluarga
Ikatan kuat dapat dibangun dengan tradisi dan ritual keluarga. Misalnya, berbagi makanan dan menikmati obrolan keluarga. Bangun ritual baru dan hormati ritual lama untuk mengembangkan bonding. Ikatan yang intens membatasi konflik dan perselisihan. Cara membuat keluarga harmonis yang ini ternyata paling populer untuk menjaga perdamaian dan harmoni.
Kembangkan kegiatan yang mendorong kerja sama
Permainan yang melatih anak-anak saling mendukung dapat membuat ikatan antara anak-anak semakin kuat. Moms & Dads dapat melatih kerja sama dengan mengajak anak-anak bermain permainan anak versus orang tua. Jenis permainan ini akan membatasi rasa kompetisi yang tidak sehat di antara anak-anak. Sebab, kita ketahui bahwa dukungan saudara kandung adalah instrumen yang sangat baik untuk meningkatkan kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.
Apresiasi karakter unik setiap anggota keluarga
Setiap anggota keluarga memiliki kepribadian dan karakter yang unik dan menarik. Dorong anggota keluarga untuk menghargai setiap keunikan dan tawarkan dukungan. Tips ini cocok untuk menjaga keharmonisan dalam rumah tangga.
Kelola stres dengan baik
Tidak hanya orang dewasa, anak-anak pun juga bisa mengalami stres. Stres bisa berefek buruk pada pikiran, tubuh, dan hubungan dalam keluarga. Ajarkan si Kecil untuk mengelola stres dengan terlibat dalam aktivitas menyenangkan, olahraga, dan membangun pemikiran positif. Mengelola dan menghilangkan stres membantu meningkatkan kedamaian dan keharmonisan dalam keluarga.
Peran orang tua cukup besar dalam mengemukakan pentingnya kedamaian dan keharmonisan. Jika hubungan keluarga renggang, tegang, hingga hampir runtuh, segera cari bantuan konselor keluarga.
Referensi: My Save Time
Yuk download aplikasi Babyo di Android & iOS dan bergabung dengan ribuan Moms lainnya untuk saling berbagi cerita dan mendapatkan rewards! You really don't want to miss out!
Comments